0 3 min 1 tahun

BANYUWANGI ; Dalam menjelang Bulan Ramadan, adalah suatu kebiasaan yang baik bagi kita untuk merenungkan dan memperbaiki diri. Sebagai umat Islam, kita diingatkan untuk meningkatkan kesadaran spiritual serta memperbaiki hubungan dengan sesama.

 

Bulan Ramadan adalah waktu yang istimewa di mana kita berpuasa sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT. Namun, puasa tidak hanya sekadar menahan diri dari makan dan minum, melainkan juga menahan diri dari perbuatan dosa dan meningkatkan kualitas ibadah kita.

 

Sebagai pengurus Jam’iyyah Tahlil Al Ikhlas, kami dengan rendah hati ingin mengucapkan permintaan maaf jika dalam kegiatan Tahlil terdapat kekurangan atau kesalahan, baik dalam perkataan maupun tindakan. Kita semua manusia tidak luput dari kesalahan, namun yang penting adalah kemauan untuk memperbaiki diri dan meminta maaf.

 

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 183:

 

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

 

Ini adalah dasar hukum dari kewajiban berpuasa di bulan Ramadan. Puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga sebagai bentuk pengendalian diri dan peningkatan kesadaran spiritual.

 

Selain itu, Rasulullah SAW juga bersabda:

 

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan yang buruk, maka Allah tidak membutuhkan dia meninggalkan makanan dan minuman.” (HR. Bukhari dan Muslim)

 

Dari hadis ini, kita diajarkan untuk menjaga perkataan dan perbuatan agar tidak menyakiti orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.

 

Dengan demikian, sebagai umat Islam yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, marilah kita mengambil kesempatan ini untuk merenungkan diri, memperbaiki kesalahan, dan mempererat tali persaudaraan. Semoga Ramadan yang akan datang membawa berkah dan ampunan bagi kita semua.

 

Kami berdoa agar para pengurus dan anggota Jam’iyyah Tahlil Al Ikhlas senantiasa sehat dan lancar dalam menjalankan ibadah puasa, dan semoga desa Watukebo senantiasa diberkahi oleh Allah SWT menjadi desa yang baik dan penuh berkah.

 

Semoga kegiatan Tahlil Al Ikhlas memberikan energi positif bagi desa Watukebo dan masyarakat di dalamnya, sehingga desa ini menjadi “Baldatun Thoyyibatun Warrabbun Ghofur” yang di ridhai oleh Allah SWT. (Cak wawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses