FORJASIB : Sutami, seorang insinyur sipil yang terkenal di Indonesia, lahir pada tanggal 19 Juni 1928 di Surakarta, Jawa Tengah. Ia adalah seorang tokoh penting dalam sejarah pembangunan infrastruktur Indonesia dan menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (kini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) dari tahun 1965 hingga 1978, di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno dan Soeharto. Dalam perjalanan kariernya, Sutami dikenal tidak hanya karena kecakapannya dalam bidang teknik, tetapi juga karena integritasnya yang luar biasa.
Latar Belakang dan Pendidikan
Sutami menamatkan pendidikan menengahnya di Solo, sebelum melanjutkan studi ke Institut Teknologi Bandung (ITB) di mana ia lulus sebagai insinyur sipil. Selama masa studinya, Sutami menunjukkan kecemerlangan dalam bidang teknik, yang kemudian membawanya pada berbagai proyek pembangunan penting di Indonesia.
Karier dan Kontribusi
Pada tahun 1965, Sutami diangkat menjadi Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik. Di bawah kepemimpinannya, kementerian ini berhasil melaksanakan berbagai proyek infrastruktur besar yang menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi Indonesia. Beberapa proyek besar yang diselesaikan di bawah arahannya termasuk Jembatan Ampera di Palembang, Bendungan Jatiluhur di Jawa Barat, dan pembangunan jalan raya lintas Sumatra.
Simbol Integritas
Salah satu aspek yang paling menonjol dari kepemimpinan Sutami adalah integritasnya. Pada masa itu, ketika korupsi menjadi masalah besar di banyak negara berkembang, Sutami dikenal sebagai seorang pejabat yang jujur dan berdedikasi. Ia seringkali bekerja tanpa kenal lelah untuk memastikan proyek-proyek yang dikerjakannya selesai tepat waktu dan sesuai anggaran, meskipun dengan sumber daya yang terbatas.
Integritas Sutami terlihat jelas dalam berbagai keputusannya. Ia selalu menempatkan kepentingan publik di atas kepentingan pribadi atau golongan. Sutami juga dikenal sangat teliti dan tidak segan untuk turun langsung ke lapangan guna memastikan bahwa setiap proyek berjalan sesuai rencana. Ia menerapkan standar tinggi dalam setiap pekerjaan yang ditangani, yang kemudian menjadi inspirasi bagi banyak insinyur dan pejabat lainnya.
Warisan Sutami
Sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan kontribusinya, nama Sutami diabadikan dalam beberapa infrastruktur penting di Indonesia, salah satunya adalah Bendungan Sutami di Malang, Jawa Timur. Bendungan ini merupakan salah satu proyek besar yang sangat berarti dalam perjalanan kariernya.
Sutami meninggal dunia pada tanggal 13 November 1980, meninggalkan warisan yang tak ternilai bagi bangsa Indonesia. Warisan tersebut tidak hanya berupa infrastruktur yang kokoh dan bermanfaat bagi masyarakat, tetapi juga nilai-nilai integritas dan profesionalisme yang ia tanamkan dalam setiap pekerjaannya.
Kesimpulan
Sutami adalah contoh nyata bagaimana seorang pejabat publik bisa memberikan kontribusi besar bagi negaranya melalui dedikasi dan integritas. Kejujurannya, kecakapannya dalam bidang teknik, dan kepeduliannya terhadap kesejahteraan masyarakat menjadikannya salah satu tokoh yang paling dihormati dalam sejarah pembangunan Indonesia. Melalui berbagai proyek yang ia pimpin, Sutami telah membantu membangun fondasi yang kuat bagi kemajuan Indonesia, dan kisah hidupnya terus menginspirasi banyak orang hingga hari ini.