0 3 min 9 bulan

FORJASIB-Internasional ; Menurut laporan dari CNN dan AFP, Donald Trump mengumumkan pencalonan JD Vance sebagai wakil presidennya pada hari pertama konvensi Partai Republik di Milwaukee pada Senin (15/7/2024).

“Setelah melalui banyak pertimbangan dan pemikiran yang panjang, serta melihat bakat luar biasa dari banyak orang, saya memutuskan bahwa orang yang paling cocok untuk posisi Wakil Presiden Amerika Serikat adalah Senator JD Vance dari Ohio,” ungkap Trump melalui platform Truth Social miliknya.

Vance, yang lahir dengan nama James Donald Bowman pada 2 Agustus 1984 di Middletown, Ohio, bekerja sebagai juru tulis hakim federal setelah menyelesaikan studinya di Sekolah Hukum Yale.

Pemilihan presiden Amerika Serikat semakin memanas, terutama setelah insiden penembakan yang melibatkan Donald Trump pada Sabtu lalu. Meski demikian, Trump telah kembali tampil di hadapan publik dan mengumumkan calon wakil presidennya untuk pemilu mendatang.

Pada Senin malam waktu setempat, di hari pertama konvensi nasional Partai Republik di Milwaukee, Wisconsin, Trump memperkenalkan JD Vance, seorang senator junior dari Ohio dan penulis memoar terkenal “Hillbilly Elegy”, di hadapan para pendukungnya.

Pilihan ini menandai puncak dari evolusi politik Vance yang mengejutkan dalam beberapa tahun terakhir. Siapakah sebenarnya JD Vance?

 

Dari Kritikus Menjadi Pemuji Trump

Vance pertama kali dikenal luas pada tahun 2016 melalui penerbitan “Hillbilly Elegy”, yang menceritakan masa kecilnya di Ohio barat daya dan perjalanan akademisnya ke Yale Law School. Buku tersebut diadaptasi menjadi film pada tahun 2020 yang dibintangi oleh Glenn Close dan Amy Adams. Kisah Vance dianggap oleh beberapa kritikus sebagai potret yang mengungkap kehidupan orang Amerika yang berperan dalam menentukan hasil pemilihan presiden 2016.

Pada awalnya, Vance dikenal sebagai kritikus Trump. CNN International melaporkan bahwa ia sering menyukai cuitan yang sangat kritis terhadap Trump pada tahun 2016 dan 2017, bahkan pernah menyebut Trump sebagai “Hitler-nya Amerika” dan “penipuan total”. Namun, pandangannya berubah drastis ketika ia mencalonkan diri dalam pemilihan Senat tahun 2022 dan berhasil mendapatkan dukungan dari Trump dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik.

Trump mengakui perubahan sikap Vance dengan mengatakan, “Dia adalah orang yang pernah mengatakan hal buruk tentang saya. Jika saya mengikuti standar itu, saya rasa saya tidak akan pernah mendukung siapapun di negara ini.”

Vance juga tidak segan memuji Trump, menyebutnya sebagai presiden terbaik dalam hidupnya dan mengungkap korupsi di negara ini dengan cara yang belum pernah ada sebelumnya.

Setelah insiden percobaan pembunuhan terhadap Trump pada Sabtu lalu, Vance menuduh Presiden Joe Biden menghasut serangan tersebut dengan retorika kampanye yang berlebihan. “Premis utama kampanye Biden adalah bahwa Presiden Donald Trump adalah seorang fasis otoriter yang harus dihentikan dengan segala cara. Retorika itu langsung menyebabkan percobaan pembunuhan terhadap Presiden Trump,” tulis Vance di media sosial. (CWW)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses