Oleh : cww (founder cww_Lawtech)
FORJASIB-Banyuwangi ; Mahkamah Konstitusi adalah lentera penerang dalam kegelapan yang kadang menyelimuti perjalanan demokrasi kita. Setiap putusannya adalah kilauan mutiara yang menegaskan nilai-nilai luhur konstitusi, yang bagaikan angin sepoi-sepoi di tengah panasnya persaingan politik. Dalam usaha kita meraih kekuasaan, bukan hanya diperbolehkan, melainkan juga merupakan bagian dari tujuan kita sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat.
Namun, dalam setiap langkah menuju kekuasaan, ingatlah bahwa ada batasan yang harus dihormati, yakni prinsip-prinsip demokrasi dan konstitusi yang menuntun jalan kita. Demokrasi tanpa batasan adalah ibarat sungai yang meluap, merusak semua yang dilaluinya. Betapa berbahayanya bagi masa depan bangsa ini jika kita hanya mengandalkan hitungan jumlah dan taktik sesaat untuk memenangkan kekuasaan, tanpa mempedulikan keluhuran konstitusi yang telah menjadi landasan berdirinya negeri ini.
Kekuasaan memang bisa diraih dan dibagi, namun jangan sampai kita kehilangan arah. Dalam setiap kesempatan, pastikan langkah kita selalu berada dalam koridor konstitusi, karena hanya dengan begitu, kita bisa menjaga keselamatan dan kehormatan bangsa.
Kekuasaan yang diraih dengan melanggar konstitusi ibarat bunga yang mekar di tanah tandus—indah sekejap, tapi segera layu tanpa daya.
Jangan pernah lelah mencintai Indonesia. Cinta itu bukan hanya disuarakan, tetapi diwujudkan dalam tindakan yang senantiasa menjaga kemurnian konstitusi dan keutuhan bangsa. Dengan setia pada konstitusi, kita tidak hanya menjaga negeri ini tetap kokoh, tetapi juga menyulam benang-benang kebersamaan yang mengikat kita sebagai satu bangsa. Karena pada akhirnya, hanya dengan cinta yang tulus dan pengabdian tanpa pamrih, Indonesia akan tetap berdiri gagah, dihormati oleh rakyatnya dan dikagumi oleh dunia.