Oleh: CWW (founder Forjasib dan cww_Lawtech)
Banyuwangi ; Birokrasi yang efektif adalah seperti orkestra yang harmonis, membutuhkan kolaborasi lintas sektor yang berorientasi hasil. Dalam konteks ini, Sekretaris Daerah Banyuwangi, Mujiono, selama 15 tahun terakhir telah menjadi penggerak utama reformasi birokrasi di daerahnya. Kiprahnya dalam mengorkestrasi pemerintahan bukan hanya tentang menjalankan tugas administratif, tetapi menciptakan sinergi yang nyata antara kebijakan dan kesejahteraan masyarakat.
Transformasi yang dilakukan Mujiono adalah bukti bahwa birokrasi tidak lagi sekadar rutinitas harian. Melalui kepemimpinannya, ia mengubah birokrasi menjadi katalis pembangunan yang berfokus pada pelayanan publik yang cepat, tepat, dan akuntabel. Ini terlihat dari bagaimana pemerintah Banyuwangi semakin memperkuat layanan publik berbasis teknologi, yang mempermudah masyarakat mengakses layanan pemerintahan dengan lebih efisien dan transparan.
Keberhasilan Banyuwangi dalam menggerakkan birokrasi juga didukung dengan keterlibatan masyarakat sebagai mitra aktif. Mujiono tidak hanya menjalankan roda pemerintahan tetapi juga mengajak masyarakat untuk terlibat langsung dalam program pembangunan daerah. Pendekatan ini menciptakan rasa memiliki bagi masyarakat, menjadikan mereka bagian dari solusi dan bukan sekadar penerima manfaat. Dengan demikian, reformasi birokrasi di Banyuwangi menjadi lebih dari sekadar pembaruan sistem; ini adalah upaya kolaboratif yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Melalui berbagai inisiatif yang inklusif ini, Banyuwangi telah berhasil membangun fondasi reformasi birokrasi yang berkelanjutan. Setiap program yang diluncurkan oleh pemerintahan Banyuwangi tak hanya bersifat sementara, tetapi dirancang untuk memberikan dampak jangka panjang yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Dalam setiap langkah, pemerintah daerah berkomitmen untuk mempertahankan transparansi dan efisiensi, menjadikan birokrasi sebagai pelayan publik yang adaptif dan humanis.
Kini, dengan adanya pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, harapan tinggi tertuju pada penerapan reformasi birokrasi yang menyeluruh. Model orkestrasi birokrasi yang dijalankan di Banyuwangi bisa menjadi inspirasi nasional, di mana pemerintah dan masyarakat bergerak dalam satu harmoni untuk menciptakan kesejahteraan yang merata.
Pemerintahan Prabowo diharapkan dapat memprioritaskan birokrasi yang responsif dan akuntabel, yang menempatkan kebutuhan rakyat sebagai inti dari setiap kebijakan. Dengan mengadopsi semangat dan pola kerja inklusif seperti di Banyuwangi, pemerintahan baru dapat mengarahkan reformasi birokrasi pada arah yang lebih konkret dan berkelanjutan, menciptakan pemerintahan yang tidak hanya bergerak cepat, tetapi juga berdampak nyata bagi seluruh rakyat Indonesia.
-cww-