0 3 min 3 minggu

Oleh: CWW

 

Generasi yang lahir antara tahun 1960 hingga 1990, generasi yang kini berada di usia 20 hingga 50-an, adalah generasi yang layak disebut sebagai “Generasi Emas.” Mereka adalah saksi hidup dari perubahan besar di dunia – generasi yang mengalami loncatan teknologi yang luar biasa dengan cara yang unik. Kita adalah generasi yang tidak hanya melihat perubahan, tetapi hidup di dalam transisi itu, dari lampu petromaks ke lampu LED, dari mesin ketik ke keyboard laptop.

 

Di masa lalu, kehidupan kami begitu sederhana namun sarat makna. Di tengah keterbatasan teknologi, kami tumbuh dengan permainan yang memperkuat fisik dan membangun kedekatan antar teman: lompat tali, gobak sodor, petak umpet. Hari ini, tangan dan mata yang dulu terampil bermain di luar, kini mahir memainkan berbagai game digital di gadget. Kami adalah generasi yang menyaksikan bagaimana hiburan bergeser dari fisik ke digital, tetapi tetap menjaga nilai-nilai persahabatan dan kebersamaan.

 

Musik juga menjadi bagian dari memori kami. Saat itu, kami merekam lagu favorit dari radio dengan tape recorder – alat yang sering membuat pita kaset ‘mbulet’ di tengah lagu. Kini, generasi kami terbiasa menikmati lagu dengan sekali klik, streaming tanpa repot, namun tetap merasakan nostalgia dari alunan musik era kaset. Kami adalah generasi yang menyesuaikan diri tanpa menghilangkan kenangan akan suara khas mesin ketik, atau kebiasaan berkumpul tanpa janji yang rumit.

 

Kenangan masa lalu ini bukan sekadar romantisasi. Ketika kami menikmati tayangan hitam putih dengan layar televisi yang kadang ciut ketika aki habis, ada keakraban yang tak ternilai. Saat Pak Pos datang membawa surat dari teman atau kekasih, ada kebahagiaan yang tak bisa dibandingkan dengan notifikasi pesan instan hari ini. Kami hidup di masa di mana kehadiran lebih nyata, di mana menunggu adalah bagian dari kebahagiaan.

 

Generasi ini bukanlah yang terbaik, namun juga bukan sekadar penonton perubahan. Kami adalah “Limited Edition” yang mendapati diri beradaptasi dengan dunia yang bergerak cepat. Kami, generasi yang dulu menghormati orang tua dengan takut sembunyi-sembunyi, kini menjadi orang tua yang berkomunikasi terbuka dengan anak-anak kami. Di tengah derasnya perubahan, kami tetap menanamkan nilai-nilai ikhlas, bersyukur, dan menerima apa adanya.

 

Bagi Anda yang bersama kami dalam generasi ini, ingatlah bahwa kita adalah saksi, pelaku, dan penjaga nilai di era transisi. Kita pernah hidup di masa yang sederhana dan indah, dan kini kita ada di sini, menjalani hari ini dengan kenangan yang tetap melekat. Kita adalah generasi emas yang tetap memelihara ingatan masa lalu sambil berdamai dengan modernitas hari ini – tetap bersyukur atas setiap kenangan, dan tetap kuat menghadapi masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.