Bagi FORJASIB, pembangunan ini bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi juga merupakan momentum emas untuk membangun ekosistem kolaboratif antara pelaku usaha jasa konstruksi nasional dan daerah.

Pentingnya Kolaborasi BUJK Besar dan UMKM Konstruksi Lokal

Founder FORJASIB, Budi Kurniawan Sumarsono,Amd. ST. SH (CWW), menyatakan bahwa keterlibatan PT Nindya Karya (Persero) sebagai BUJK nasional harus dibarengi dengan kemitraan nyata bersama pelaku usaha kecil konstruksi Banyuwangi.

“Kami mengapresiasi keterlibatan PT Nindya Karya. Namun, proyek ini semestinya juga menjadi peluang pemberdayaan ekonomi lokal. Kolaborasi konstruktif antara BUJK nasional dan UMKM lokal akan menciptakan simbiosis mutualisme yang berkelanjutan.” — CWW, FORJASIB

Menurut CWW, penguatan kolaborasi ini juga menjadi amanat regulatif dalam Perpres 46 Tahun 2025 dan Permen PUPR No. 14/PRT/M/2020, yang secara eksplisit mendorong keterlibatan UMKM dan kemitraan lokal.

Sekolah Rakyat Bukan Sekadar Infrastruktur

FORJASIB memandang bahwa proyek Sekolah Rakyat adalah bentuk intervensi strategis yang seharusnya tidak berhenti pada bangunan fisik, namun juga menjadi sarana pembelajaran dan peningkatan kapasitas bagi pelaku jasa konstruksi lokal.

Dengan jumlah penyedia lokal ber-SBU aktif yang semakin banyak di Banyuwangi, sinergi dengan BUJK besar seperti Nindya Karya dapat menjadi arena transfer teknologi, manajemen proyek, hingga praktik tata kelola konstruksi modern.

Seruan Terbuka dari FORJASIB

• Kepada PT Nindya Karya: Lakukan identifikasi dan kemitraan nyata dengan BUJK lokal Banyuwangi sesuai klasifikasi pekerjaan.
• Kepada Pemkab Banyuwangi & Kementerian PUPR: Pastikan klausul kolaborasi dengan UMKM lokal dimasukkan dalam kontrak pelaksanaan.
• Kepada pelaku usaha lokal: Tingkatkan kesiapan, integritas, dan legalitas untuk terlibat secara profesional.

Proyek Sekolah Rakyat adalah tonggak penting pendidikan sekaligus momentum kolaboratif dalam ekosistem jasa konstruksi Banyuwangi.